INFO GAHARU-Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, pada 2012 berencana mengembangkan produksi teh celup gaharu dalam upaya pemanfaatan potensi pohon gaharu yang terdata 432.477 pohon.
“Kami berkeinginan memproduksi teh celup gaharu dari daun gaharu dan apabila berhasil akan menjadi salah satu pilihan mata pencaharian masyarakat Bangka Tengah,” ujar Kepala Dishutbun Bangka Tengah, Mahmuddin, di Koba, Jumat. Ia mengatakan, saat ini produksi teh gaharu mulai dikembangkan di berbagai daerah seperti Provinsi Bali, sehingga Bangka Tengah ingin mengikuti jejak Bali dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menawarkan pilihan mata pencaharian baru.
“Saat ini kami sedang mempelajari teknik pembuatan teh celup gaharu dari daun gaharu tersebut dan mengkaji khasiat teh gaharu tersebut,” katanya.
Menurut dia, selama ini masyarakat setempat hanya memanfaatkan gubal gaharu yang berada di tengah batang gaharu untuk dijual kepada eksportir gaharu sedangkan daunnya belum termanfaatkan.
“Apabila daun gaharu dapat dimanfaatkan menjadi teh celup tentu saja pilihan mata pencaharian masyarakat akan bertambah dari pilihan yang ada saat ini,” katanya.
Sedangkan teh gaharu yang dibuat dari daun muda gaharu pilihan tidak hanya enak diminum, namun diyakini memiliki khasiat seperti sebagai obat mengurangi rasa sakit kepala (pusing), meningkatkan stamina bagi pria, menjaga badan agar tidak mudah masuk angin dan obat sakit perut.
Menurutdia, sebuah perusahaan di Malaysia ‘Aromamas Enterprise’ sudah mengeluarkan produk teh gaharu dan diinformasikan teh gaharu produksi Malaysia ini berkhasiat membantu masalah insomnia atau sukar tidur.
Selain itu, katanya, teh gaharu juga membantu menurunkan kadar kolestrol, meredakan ketegangan, hipertensi dan stress, mengurangi toksin dalam badan, tanpa gula tanpa kafein tanpa asis tanin, mengatasi masalah pelawasan, antioksidan dan mengurangi kadar gula dalam darah.
Ia mengatakan, pada beberapa tahun ke depan Dishutbun Bangka Tengah sedang berupaya memanfaatkan secara maksimal manfaat dari pohon gaharu selain gubal gaharu.
“Pada Juni 2011 ini kami akan menguji coba memproduksi minyak gaharu dari serpihan kayu gaharu yang selama ini terbuang saat pengambilan gubal gaharu yang berada di tengah batang pohon gaharu,” katanya.
Menurut dia, pohon gaharu dapat menjadi pilihan mata pencaharian masyarakat, seiring masih banyaknya populasi pohon gaharu yang mencapai 432.477 pohon terdiri dari 429.777 pohon gaharu hasil budidaya petani dan 2.700 pohon gaharu yang tumbuh sendiri di alam.
“Gaharu Bangka Tengah dominannya berjenis ‘Aquilaria Malacencis’ yang merupakan pohon gaharu yang menghasilkan gubal gaharu dengan kualitas baik dan harga jual yang tinggi,” katanya.
Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi secara alami atau buatan pada pohon Aguilaria sp (Thymelaeaceae).
Gaharu dikenal berasal dari marga tumbuhan bernama Aquilaria dan di Indonesia tumbuh berbagai macam spesiesnya, seperti Aquilaria malaccensis, A. microcarpa, A. hirta, A. beccariana, dan Aquilaria Filaria.
“Saat ini kami sedang mempelajari teknik pembuatan teh celup gaharu dari daun gaharu tersebut dan mengkaji khasiat teh gaharu tersebut,” katanya.
Menurut dia, selama ini masyarakat setempat hanya memanfaatkan gubal gaharu yang berada di tengah batang gaharu untuk dijual kepada eksportir gaharu sedangkan daunnya belum termanfaatkan.
“Apabila daun gaharu dapat dimanfaatkan menjadi teh celup tentu saja pilihan mata pencaharian masyarakat akan bertambah dari pilihan yang ada saat ini,” katanya.
Sedangkan teh gaharu yang dibuat dari daun muda gaharu pilihan tidak hanya enak diminum, namun diyakini memiliki khasiat seperti sebagai obat mengurangi rasa sakit kepala (pusing), meningkatkan stamina bagi pria, menjaga badan agar tidak mudah masuk angin dan obat sakit perut.
Menurutdia, sebuah perusahaan di Malaysia ‘Aromamas Enterprise’ sudah mengeluarkan produk teh gaharu dan diinformasikan teh gaharu produksi Malaysia ini berkhasiat membantu masalah insomnia atau sukar tidur.
Selain itu, katanya, teh gaharu juga membantu menurunkan kadar kolestrol, meredakan ketegangan, hipertensi dan stress, mengurangi toksin dalam badan, tanpa gula tanpa kafein tanpa asis tanin, mengatasi masalah pelawasan, antioksidan dan mengurangi kadar gula dalam darah.
Ia mengatakan, pada beberapa tahun ke depan Dishutbun Bangka Tengah sedang berupaya memanfaatkan secara maksimal manfaat dari pohon gaharu selain gubal gaharu.
“Pada Juni 2011 ini kami akan menguji coba memproduksi minyak gaharu dari serpihan kayu gaharu yang selama ini terbuang saat pengambilan gubal gaharu yang berada di tengah batang pohon gaharu,” katanya.
Menurut dia, pohon gaharu dapat menjadi pilihan mata pencaharian masyarakat, seiring masih banyaknya populasi pohon gaharu yang mencapai 432.477 pohon terdiri dari 429.777 pohon gaharu hasil budidaya petani dan 2.700 pohon gaharu yang tumbuh sendiri di alam.
“Gaharu Bangka Tengah dominannya berjenis ‘Aquilaria Malacencis’ yang merupakan pohon gaharu yang menghasilkan gubal gaharu dengan kualitas baik dan harga jual yang tinggi,” katanya.
Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi secara alami atau buatan pada pohon Aguilaria sp (Thymelaeaceae).
Gaharu dikenal berasal dari marga tumbuhan bernama Aquilaria dan di Indonesia tumbuh berbagai macam spesiesnya, seperti Aquilaria malaccensis, A. microcarpa, A. hirta, A. beccariana, dan Aquilaria Filaria.
(Sumber: bangkatengahkab.go.id)